Coba tanyaken sama semua anak2 kecil di dunia ini cita-citanya mau jadi apa nak? Kebanyakan pasti akan jawab jadi dokter, jadi pilot, jadi guru, jadi manten :D….whatever…g pernah sekalipun ada yang punya cita-cita jadi Pustakawan. Benar-benar sebuah profesi antara ada dan tiada. Eksis tapi tidak kelihatan. Lalu kenapa pula aku akhirnya nyemplung jadi pustakawan? Wah kalau ditinjau dari masa kecil emang mungkin agak2 nyrempet. Pas kecil dulu suka banget baca buku, bangsanya novel2 nya Enid Blyton with Lima Sekawannya dan Noni karangan Bung Smas, yang kupinjam di perpustakaan Keliling di Kelurahan. Pernah suatu ketika aku punya kartu perpustakaan 10 punya orang2 yang aku pinjam agar aku bisa pinjam buku yang banyak. Eh lha kok sekarang jadi Pustakawan.Tp klo ditanya atau nulis biodata dulu cita-citaku klo gak jadi detektif ya jadi seniman, mungkin pengaruh dari buku-buku yang kubaca itu. Blas gak kepikiran mo jadi pustakawan.
Yah perjalanan karirlah yang memanggil (ih sok bgt ya) aslinya ya karena butuh kerja dari honorer di Farmasi UGM ikut tes jadi PNS UGM ketrima trus ditempatkan di F. Kedokteran Hewan UGM. Setaun dua tahun adem ayem. Eh tahun ketiga daetp “surat cinta” dari Dirut. SDM harus masuk pustakawan klo tidak kepangkatan tidak akan diproses. Gedubrak…..ya udah deh mau gak mau langsung ngumpul ijasah n bermacam SK trus finally jadi Pustakawan resmi. tadinay si cuma ngaku2 jadi pustakawan. Artinya gini, aku yang udah kerja di Perpustakaan trus akhirnya kuliah lagi S1 di UIN SUKA merasa udah sebagai pustakawan. Eh tidak taunya PNS punya peraturan sendiri klo mo ngaku jadi pustakawan ya harus ada SK-nya pakai angka kredit segala. Oh…gitu tho..mulutku melong membentuk huruf o. Ok it’s doesn’t matter. Setelah benar-benar masuk pustakawan mulai kelimpungan deh ngurusin angka kredit. Yah masak mau mengandalkan pekerjaan shelving, kataloging, inventarisasi n semacamnya. Walaupun itu memang paling mudah diantara yang lain. Lalu apa yang bisa kulakukan. Menulis, menulis dan menulis, anjuran dari banyak orang. Selain bisa untuk mengumpulkan angka kredit, juga merupakan kepuasan batin bisa mencurahkan gagasan n pikiran tentang dunia kepustakawanan. Nah, lalu apa yang bisa kutulis, aku expert di bidang apa si? Klasifikasi? IT? Preservasi n konservasi? Promosi? Marketting? Bibliometrik? Library service? Technical sevice? User Education…wah i don’t think so. Babar blas gak mendalami apalagi menguasai. Hm…lalu aku mulai berpikir2 di kalangan perpustakaan sendiri apa memang ada ahli2 semacam itu? Adakah tokoh pustakawan yang punya keahlian khusus seperti itu? Lalu adakah tokoh pustakawan? Siapa?….Adakah yang bisa memeritahu aku?…to be continued…